14.6.13

Takut (Kehilangan)

Tiba-tiba kau kehilangan cara untuk memejamkan mata. Kehilangan jalan menuju tangga malam dan memetik pejam. Seperti sesuatu yang terombang-ambing tak tentu arah. Kemudian kau memberanikan diri untuk mengungkapkannya. Mengatakan padanya. Bahwa sebenarnya kau sedang takut.

Ia biasa saja menanggapimu. Seperti tidak ada apa-apa. Karena ia memang mengenalmu sebagai sosok dengan mata yang selalu gelisah.

Kau berusaha mengatakan padanya bahwa yang kau rasakan saat ini sungguh berbeda. Rasa ini bukan rasa yang sama dengan yang telah lama ia kenal. Bukan gelisah yang sama dengan yang selama ini tinggal di matamu. Rasa ini adalah takut yang akut.

Tapi kau kehilangan kemampuan bicara. Kau tersesat dalam rimba tanpa suara. Hanya mata yang tak kunjung pejam. Nafas yang terhempas tak beraturan. Jantung yang kehilangan iramanya. Dan kau terdiam di atas tungku malam yang semakin menyala tak kunjung padam.

Kau takut dan terus ketakutan.

4 komentar:

  1. Balasan
    1. kenapa kata-katanya...? random dan gak jelas ya... :)

      Hapus
    2. hahaha no! good word, indeed!

      Hapus
    3. Hohoho..... btw, thanks dah mampir.... :)

      Hapus