22.5.11

Senandung Hujan

Hujan. Kau datang juga akhirnya. Lama aku menunggu. Lama aku menahan. Untuk mulai mengurai dan menghanyutkan seikat rindu yang lama tersimpan.

Kini, bawa serta rindu ini, hanyut ke pangkuannya. Sampaikan padanya, bahwa aku selalu merindunya. Dan hanya lewat kau, hujan, rindu-rindu itu akan terkirimkan.

Jangan lagi bercanda lewat mendung-mendung yang kau tata rapi di langit sana. Seperti yang kau lakukan selama ini. Seolah kau benar-benar akan datang menyapaku. Seolah kau sungguh-sungguh akan turun memeluk dan membasahiku.

Saat aku telah berlari memasuki rumah, menuju kamar dan membuka jendela untuk menyambutmu, saat itu pula aku tahu bahwa kau ternyata hanya bercanda.

Kau tahu, saat seperti itulah dada ini terasa sangat sesak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar